Semenjak memilih untuk kuliah sambil kerja atau lebih cocok disebut kerja
sambil kuliah, aku mulai kelabakan dalam hal membagi waktu. Beberapa orang
mungkin menganggapku santai-santai saja, toh aku masih bisa main kemana-mana,
jadwal karaoke mingguan juga tak pernah aku lewatkan. Ajakan makan malam atau
sekedar ngobrol di tempat ngopi pun tetap aku ladeni. Dimana letak stressnya?
Bagi yang melihat dari luar (apalagi liatnya dari media
sosial) mungkin akan beranggapan demikian, tapi percayalah aku-yang selalu
terlihat happy ini- sempat merasa stress luar biasa. Terlebih aku harus
memangkas waktu istrihatku, jadi hanya 3-4 jam per hari. Orang-orang dengan
santainya akan bilang “udah tau capek masih aja mau diajak main, bukannya
istirahat”.
Menurutku, ada bagian yang nggak boleh diabaikan dalam
hidup, yakni social life. Untukku yang extrovert ini, berdiam diri justru
membuat kehabisan energi, yang ada malah jadi males-malesan di kosan dan nyesel
sendiri. Bertemu orang adalah hal yang sangat membahagiakan, apalagi
orang-orang itu benar-benar satu frekuensi, mulai dari obrolan sampe gaya
becandaan. Jadi, bagian “menerima ajakan main” adalah hal yang nggak bisa aku
hindari.
Kalo udah begini aku kudu piye?
Berhubung aku anaknya ‘Google’ banget (oposih) jadi aku
sempet googling “How to Manage time” dan muncul beberapa artikel. Artikel yang
paling aku suka dan bisa aku terima adalah “7 Tips for Effective TimeManagement”dan artikel “How to Manage Your Time Effectively”. Aku tautkan
linkya biar kalau kamu mumet baca tulisan di blog ini, bisa langsung baca tips
dari artikel aslinya. Nggak semua tips dari 2 artikel ini aku telan
mentah-mentah, aku memilih beberapa yang paling relate dengan kondisiku
sekarang. Tips dari 2 artikel ini aku coba rangkum dan mulai aku coba
praktekan, hope these really work!
1. Know your goals-- kenali
diri sendiri deh, karena goals kita dan orang lain jelas berbeda
Well, kalo ditanya cita-citaku apa, percayalah aku hanya
ingin jadi ibu rumah tangga. Kalau kamu baca #JejakarirHarda yang pertama kamu pasti tau jawabannya. Aku
sama sekali bukan prempuan yang ingin jadi wanita karir. Tapi, berhubung saat
ini aku belum menikah jadi aku memang terlihat sangat mengejar karir
#inibukanpembelaan. Mumpung masih muda dan belum ada tanggungan jadi aku coba
semuanya, but trust me, I’ll stop when I get married. At least ketika nanti
aku menikah aku nggak akan seambisius ini.
So, kalo ditanya goal-ku saat ini adalah aku ingin belajar
banyak hal sebelum aku benar-benar undur diri dari dunia persilatan (re:
perkerjaan). Kelak, aku ingin jadi mom blogger atau penulis atau bisnis yang
punya waktu fleksibel untuk urus anak dan suami tapi tetap punya penghasilan. Berharap
yang baca ini turut mengamini.
Intinya, kalau kamu tau goal-mu apa, kamu jadi tau akan
melangkah kemana dan bagaimana mencapainya. Kemungkinan untuk buang-buang waktu
bisa diminimalisir.
2. Create To Do List-- tentukan
yang mana yang seharusnya diprioritaskan
Seseorang pernah berkata padaku “Hidup itu dibagi atas tiga
hal; kerja/kuliah, kehidupan sosial, dan istirahat”. Ketiganya jelas nggak
boleh dilewatkan begitu saja, dan agar ketiganya jadi balance kita perlu buat
skala prioritas. Demi hidup yang lebih waras, sekarang aku mulai buat to do
list dengan skala prioritas; Important and urgent, Important but not urgent,
urgent but not important, dan not urgent and not important. Dari situ aku jadi
tau mana yang harus aku dahulukan, mana yang bisa aku kerjakan nanti, dan mana
yang mending aku skip. So far, it helps me a lot.
3. Share Task or Problems with
others-- itulah pentingnya punya teman
Menurutku ada 3 tipe teman dalam hidup; Pertama, teman yang
asik banget buat diajak main tapi susah buat diajak produktif. Kedua, teman
yang membuat produktif tapi nggak bisa diajak main atau sekedar ngobrol santai.
Ketiga, teman yang enak diajak diskusi, bikin produktif, dan bisa diajak main/
becandaannya asik. Di usia
ini, aku mulai berusaha selektif dalam hal pertemanan. Bukan membatasi
pergaulan, tapi memilih dengan siapa sebaiknya aku lebih banyak menghabiskan
waktu. Aku prefer teman dengan tipe ketiga. Mereka jelas bisa meningkatkan
waktu produktifku, karena aku nggak perlu buang waktu mikir ke-stress-an
sendirian. Hal terpenting, mereka bisa mengajakku lebih semangat dan terhibur
at the same time.
Nah kalau kamu sudah menemukan tipe temen seperti itu juga,
kamu harus mulai coba membagi beban atau paling nggak cerita kalo kamu mulai
stress.
4. Avoid Procrastination--
semakin banyak menunda pekerjaan, akan semakin banyak yang disesalkan
Kenali apa hal yang paling bikin kamu nunda pekerjaanmu atau
yang paling bikin kamu nggak produktif. Kalo udah tahu, baru deh pelan-pelan
dihindari, emang nggak akan bisa langsung ekstrem menghindar gitu aja, tapi
bisa mulai sedikit-sedikit buat latihan.
Kalau aku, hal yang paling membuatku menunda pekerjaan
adalah INSTAGRAM wkwkwk. Serius deh, sekali liat instastory orang, aku pasti
nggak bisa berhenti, belum lagi kalo ada yang postingannya aneh-aneh, bawaanya
pingin julid, screenshot terus kirim ke temen seperjulidan. Ampuni hamba ya
Allah. Sungguh betapa banyak dosa yang kuperbuat pekerjaanku yang
tertunda karena Instastory. Jadi aku sebisa mungkin kalau lagi
ngerjain tugas menghindari HP, wabilkhusus menghindari Instagram. Semoga aku bisa istiqomah ya :"
5. Just say no-- Ini
sesungguhnya bagian tersulit, but I have to
Sebagai orang yang Jawa banget (walaupun besar di Sumatera),
aku orangnya sangat nggak enakan, Dikit-dikit “nggih”, dimintain tolong "nggih", ada yang ngajak main
“nggih” ada yang ngajak nikah “nggih”, loh?. Well, seperti yang aku
bilang di awal, aku jarang nolak ajakan main biar social life ku balance. Tapi
aku sadar, memang nggak semua ajakan perlu aku iyakan. Relate sama poin terkait
skala prioritas, aku juga harus buat skala prioritas dalam hal ‘menerima ajakan’.
Kalau ada ajakan main saat besok libur atau besok nggak ada tugas kuliah yang
harus dikumpul, biasanya aku iyakan. Tapi kalo ada tugas-sesimpel apapun
tugasnya-aku akan tetap bilang ‘no’. Atau kalaupun aku iyakan, aku akan memilih
pulang lebih dulu. Aku harus punya kontrol atas diriku, dan waktu yang aku
habiskan.
Dari 5 poin di atas aku ingin bilang ‘terima kasih Google’
karena telah memberikanku pencerahan. Sebenarnya belum semuanya efektif, yah
masih pelan-pelan, namanya juga belajar. Tapi aku memilih untuk menulisnya di
blog biar jadi self reminder. Karena aku cenderung suka lupa apa yang aku baca,
tapi aku akan ingat terus apa yang aku tuliskan. Semoga tulisan ‘agak’
berfaedah untukku ini bermanfaat juga buatmu ya.
Btw, aku masih nggak tau cara bagi waktu antara
kuliah-kerja-social life-istirahat dan cari jodoh hahaha, ada yang punya ide?