Netherlands, Oktober 2016
Wanita ini bernama Temuningsih. Ia adalah seorang guru, istri, dan ibu dari 3
gadis prempuan yang punya karakter beragam. Mba Kiki si sabar dan berbakti,
Regina si galak yang super pintar, dan aku si nekat yang menyebalkan merupakan
anak-anaknya yang selalu ia banggakan. Iya, ia adalah ibu sekaligus partner debat terbaikku
10 tahun yang lalu ia hanyalah guru Bahasa Inggris SMA biasa
yang berjuang menyelesaikan thesis nya. Lulus kuliah S2 -yang didapat dari
penghargaan guru berprestasi daerah- merupakan mimpi terbesarnya saat itu. Tak
pernah terpikirkan ia akan melangkah sejauh ini, berkeliling dunia melampaui
mimpi-mimpi yang pernah ia miliki.
Aku masih ingat kala pertama ia dengan senangnya
bercerita kalau ada seorang murid binaanya di English Club yang mengajak
jalan-jalan ke luar negeri. Rasanya ia tak percaya bisa ke luar negeri bersama
2 murid SMA saat usianya tak lagi muda. Herannya, ia yang biasanya
hanya jalan kaki dari rumah ke warung langganan harus siap untuk berjalan
berjam-jam di negeri orang.
Sepulang dari plesir pertamanya ia terus menerus cerita soal pengalamannya berjalan jauh menuju Petronas, tentang menghemat uang makan, tentang indahnya China Town (ia adalah pengagum budaya dan etnis Tionghoa) dan cerita-cerita yang butuh 7 hari untuk diselesaikan. Dari sanalah Bunda bertekat suatu saat akan menapakan kaki ke luar negeri lagi. Ia memanfaatkan facebooknya untuk berkenalan dengan
penduduk lokal negara yang ingin dikunjungi. Bergabung di group backpacker
dunia dan pemburu tiket murah, hingga memantau promo tiket Air Asia. Ia bahkan
membeli buku-buku cara hemat ke luar negeri dari berbagai negara, bukan, bukan
ia yang baca tapi Mba Kiki yang disuruh baca kemudian diceritakan padanya. Mba
Kiki memang si sabar dan berbakti.
Sadar kalau jalan-jalan ke luar negeri butuh biaya, sementara
gaji guru juga tak banyak dan tanggungan yang tak sedikit. Ia mengajak kami
sekeluarga untuk buka usaha perjalanan wisata bernama “Kirana Tour and Travel”.
Kirana adalah singkatan dari nama ketiga anaknya; Kiki-Tira-Regina. Karena ini
bisnis keluarga, maka semua anggota terlibat di dalamnya.
Bapak yang paham soal administrasi, birokrasi dan perizinan, bagian mengurus segala legalitas usaha dan kerja sama dengan maskapai. Mba Kiki
yang membuat design publikasi, menyusun alur kerja dan pembukuan secara detail.
Regina dari usia 10 tahun sudah mengurus sistem ticketing dan
segala pembayaran dengan internet banking.
Urusan “ngomong” dan berjejaring adalah hal yang bisa
aku andalkan, aku membuat tour mahasiswa dan menjadi guide. Traveling bukan lagi mimpi Ibu semata tapi jadi mimpi setiap anggota keluarga kami.
Sekarang sudah hampir 20 Negara yang ia kunjungi, ia
bahkan menjadi koordinator Backpacker Dunia regional Lampung, beberapa koran lokal juga
sempat mengangkat kisahnya. Tapi ia tetaplah wanita yang sama, yang
setiap pagi memasak untuk suami dan anak-anaknya. Wanita yang sabar mendengar
rengekan anak manjanya yang merantau ke Jogja, sabar melihat kecuekan Regina yang bahkan
lebih suka ketemu gadget daripada manusia, sabar mengurus dan memandikan mbah
putri (ibunya yang berusia 91 tahun).
Usianya mungkin tak lagi muda tapi semangatnya bisa jadi
melebihi anak-anak muda zaman sekarang. Ia selalu percaya bahwa tak ada mimpi
yang tak bisa diupayakan. Mimpi besarnya adalah bisa ke Inggris, negara yang
dari dulu diidamkannya, tapi tetap saja impian terbesarnya adalah melihat
ketiga anaknya lulus S2.
Ahh sedang diupayakan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sehat terus ya Bun :")
Tira, aku terharu baca tulisanmu ini. Sekaligus semangat inget mimpiku. Jadi malu, aku yang muda dan belum banyak tanggungan ini suka kebanyakan mengeluh
BalasHapusWah makasih Erny udah baca tulisanku :') sama nih aku juga masih banyak ngeluh, ini buat reminder diri sendiri juga.
HapusSemangat buat kita ya sebagai calon ibu
Hebat bener sih ibuuuu
BalasHapusAmiiin, makasih yaa Anisa
HapusMy spouse and I stumbled over here by a different web address and thought I might as well check things out. I like what I see so i am just following you. Look forward to looking over your web page yet again. yahoo login
BalasHapusBoth bridge and hard money loans are generally interest-only loans. mortgage calculator canada The loan becomes due and payable when the last borrower about the original loan permanently leaves the property whether because of death, they have got permanently moved for an assisted living facility, to reside in with family for care or once the borrower sells the house. mortgage payment calculator
BalasHapus